Siapa yang pernah berpikir bahwa kalimat sederhana dapat menjadi begitu berkuasa? Saya baru-baru ini telah mulai menemukan atau mungkin menemukan kembali kekuatan dari mengucap syukur. Pernahkah Anda melalui satu dari berbagai musim dimana kelihatannya tidak peduli bagaimana sulitnya Anda mendaki, Anda hanya bisa terperosok semakin dalam dan dalam ke terowongan yang tidak punya ujung, dari suatu penderitaan dan kebingungan. Bagaimana dengan pepatah kuno yang mengatakan : "Satu langkah kedepan dan dua langkah ke belakang"? Saya yakin Anda tahu apa yang saya maksud.
Yeah, itu ada di pertengahan bagian hidup saya yang sulit ketika saya harus memutuskan menelpon ayah saya. Saya mendapatkan voice mail di telepon karena dia dan ibu saya keluar kota untuk merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-32. Saya meninggalkan pesan yang sama sekali menyedihkan. Saya menangis dan memprotes tentang bagaimana semuanya menjadi berantakan. Anggaran keuangan saya begitu ketat, lebih ketat daripada ikat pinggang Sinterklas gendut. Ini membuat tekanan besar pada pernikahan saya. Semua itu bahkan mulai mempengaruhi anak perempuan saya karena baik istri dan saya sendiri dalam keadaan stres. Yang paling buruk dari semuanya, tidak ada dari kami yang dapat melihat cahaya di ujung terowongan gelap ini. Namun berapa banyak dari Anda dapat bersaksi bahwa Tuhan selalu membuat sebuah jalan ketika kelihatannya tiada jalan, bukan? Dapatkah saya mengatakan Amin?
Beberapa hari kemudian, ayah saya akhirnya menghubungi saya melalui handphone ketika saya sedang bekerja. Meninjau ke belakang, saya dapat melihat bahwa Tuhan yang "menggubah suasana musik" hidup saya sehingga saya punya waktu sekitar 30 menit. Saya sedang bebas ketika ayah saya dapat membagikan saya beberapa hikmat yang amat besar. Puji Tuhan untuk ayah yang takut akan Tuhan!
Dia mulai berbicara pada saya tentang menjadi orang yang suka bersyukur. Dia mulai mengajar saya bahwa ada lebih banyak alasan untuk bisa bersyukur daripada hanya sekedar berterima kasih pada Tuhan. Dia membagikan bahwa adalah mungkin untuk mengatakan : "Terima Kasih" tanpa sungguh-sungguh menjadi orang yang bersyukur. Sebelum saya tahu tentang Tuhan, Dia mengingatkan saya bahwa saya berterima kasih pada Tuhan untuk apa yang Dia lakukan bagi kehidupan saya. Namun sejalan saya semakin tahu tentang Dia, saya menghabiskan lebih banyak waktu berterima kasih pada Tuhan atas dasar keberadaan-Nya.
Dengan setiap menit yang berlalu, terang dalam jiwa saya mulai bersinar lebih terang dan terang kala Tuhan berbicara melalui ayah saya. Tuhan menuangkan Firman-Nya tentang anugerah dan belas kasihan-Nya atas hati saya. Biarkan saya memberitahu Anda! Dalam 30 menit saya menjadi seorang pria yang berbeda. Ayah saya menanyai saya kembali, seperti dia lakukan pada kesempatan sebelumnya : "Apakah kamu ingin uang, atau apakah kamu ingin iman?" Ya, jawaban yang benar telah jelas, sekalipun kecil namun lebih sulit untuk dipegang. Tentu saja saya menginginkan yang namanya iman. Seberapapun uang akan selalu habis, namun ketika Anda mendapatkan pegangan pada perubahan iman yang nyata, Anda telah direkatkan pada sumber yang membuat satu uang logam kelihatan bagaikan Anda baru saja memukul satu nomor jackpot.
Dalam 2 Tawarik 20:21, Yosafat, raja Yehuda mengangkat penyanyi untuk pergi menghadapi pasukan dan menyanyikan satu pujian yang amat ajaib : "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Kala mereka bernyanyi, Tuhan berperang bagi mereka melawan musuh mereka dengan cara menyebabkan kebingungan di perkemahan musuh hingga musuh saling melawan satu sama lain. Yehuda mengumpulkan rampasan yang amat besar dari pihak musuh tanpa satupun orang yang mengangkat pedangnya.
Hal yang sama terjadi pada saya dan istri pada hari yang sama ketika kami men-set hati kami untuk bersyukur pada Tuhan. Tidak hanya awan keputusasaan dan ketiadaan harapan yang terangkat dengan segera, namun dalam waktu kurang dari satu minggu, Tuhan "menggubah musik" sehingga ada 750 dollar bertambah dalam anggaran kami. Kala itu sepertinya tidak cukup, Tuhan mengatur istri saya bebas dari satu pekerjaan lama yang kurang ia sukai dan memberikan istri saya tiga kesempatan kerja baru lainnya dengan jam kerja yang lebih sedikit dan uang yang jelas-jelas lebih banyak.
Namun sebelum kami melihat hasil ini, saya mulai memanggil semua teman saya dan mengatakan pada mereka bagaimana baiknya Tuhan bagi kehidupan kami. Saya ingin setiap orang mengetahui tentang kasih, pengampunan, anugerah, belas kasihan, kesabaran, rahmat, kebaikan, kesejatian, keyakinan, keajaiban dan keindahan Tuhan. Daud, pujangga Mazmur menuliskan :
"Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazmur 42:5-6)
Jadi, jika Anda menghadapi sebuah gunung dalam kehidupan Anda yang kelihatannya tidak dapat diatasi, mulailah untuk memuji Tuhan untuk kemuliaan dan keagungan-Nya yang ajaib. Banyak kali, hal yang membuat Anda selalu balik kembali hanyalah karena Anda kekurangan ucapan syukur. Itulah bukti tentang Firman dari waktu ke waktu, ketika orang yang mempercayai Tuhan mengingat tentang Tuhan dan memuji-Nya dengan ucapan syukur, Tuhan mulai bekerja atas kebutuhan mereka.
Cerna dalam ingatan Anda lagi untuk apa yang Tuhan lakukan bagi Anda di masa lalu. Ucapkan syukur pada-Nya untuk apa yang telah Dia lakukan dan apa yang Dia telah janjikan akan lakukan. Saya jamin jika Anda melakukan hal ini, awan akan terangkat dari kehidupan Anda dan Anda akan mulai melihat janji Tuhan tentang berkat dan akan menjadi hidup. Inilah yang disebut kuasa pelipat gandaan melalui ucapan syukur. Untuk saya, untuk Anda juga.
Sumber: Paul Dailey - Cbn